PEMPROV JATENG GANDENG PIHAK KETIGA KELOLA ASET DAERAH: KEBUN BENIH TAWANGMANGU AKAN DIKEMBANGKAN JADI SENTRA KOPI LAWU

Tawangmangu, 24 Juni 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kunjungan langsung Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Tengah ke lokasi Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di Tawangmangu.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Yayasan Salam Putra Lawu yang diketuai oleh Aris Munandar, yang mengajukan minat untuk mengelola lahan tersebut sebagai Sentra Kopi Lawu, pusat edukasi, produksi, dan promosi kopi yang melibatkan petani kopi di kawasan lereng Gunung Lawu.

Hadir dalam kunjungan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, perwakilan BPKAD Provinsi Jawa Tengah, serta Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Surakarta.

Dalam keterangannya, Kepala Dinas Pertanian Defransisco Dasilva Tavares menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari pihak Yayasan Salam Putra Lawu. Kolaborasi seperti ini sangat positif dan sejalan dengan arahan Bapak Gubernur untuk mengoptimalkan aset milik provinsi. Tidak hanya meningkatkan PAD, tapi juga memberdayakan petani dan menggerakkan ekonomi lokal melalui sektor pertanian berkelanjutan, khususnya komoditas kopi yang potensinya luar biasa di kawasan Lawu,” ujarnya.

Sementara itu, Aris Munandar, selaku Ketua Yayasan Salam Putra Lawu, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengelola Kebun Benih Tawangmangu menjadi Centra Kopi Lawu dengan pendekatan from farm to cup. “Kami akan mengembangkan ekosistem kopi dari hulu sampai hilir. Mulai dari pelatihan petani kopi, riset varietas unggul, pengolahan pascapanen, hingga pemasaran dan wisata edukasi kopi. Ini adalah wujud sinergi yang menguntungkan semua pihak: petani, pemerintah, dan masyarakat,” jelasnya.

Sebagai informasi, kawasan lereng Gunung Lawu selama ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi berkualitas tinggi, namun belum sepenuhnya tergarap secara maksimal. Dengan potensi luas lahan, ketinggian ideal, dan antusiasme petani lokal, wilayah ini sangat strategis untuk dikembangkan menjadi klaster kopi unggulan Jawa Tengah.

Langkah ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana aset daerah yang sebelumnya kurang produktif dapat dihidupkan kembali melalui kemitraan strategis dengan pihak ketiga, yang memiliki visi, jejaring, dan komitmen untuk membangun ekonomi berbasis kerakyatan.

Pemanfaatan aset daerah secara kolaboratif seperti ini menjadi bagian dari program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kontribusi aset milik daerah terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD.

( red tim – R. Hidayat)

Related posts